Jumat, 12 Desember 2014

BAHASA 'R'

Program Bahasa R


R adalah bahasa pemrograman dan perangkat lunak untuk analisis statistika dan grafik. R dibuat oleh Ross Ihaka dan Robert Gentleman di Universitas Auckland, Selandia Baru, dan kini dikembangkan oleh R Development Core Team, dimana Chambers merupakan anggotanya.R dinamakan sebagian setelah nama dua pembuatnya (Robert Gentleman dan Ross Ihaka), dan sebagian sebagian dari nama S.
Bahasa R kini menjadi standar de facto di antara statistikawan untuk pengembangan perangkat lunak statistika, serta digunakan secara luas untuk pengembangan perangkat lunak statistika dan analisis data.
R merupakan bagian dari proyek GNU. Kode sumbernya tersedia secara bebas di bawah Lisensi Publik Umum GNU, dan versi biner prekompilasinya tersedia untuk berbagai sistem operasi. R menggunakan antarmuka baris perintah, meski beberapa antarmuka pengguna grafik juga tersedia.
R menyediakan berbagai teknik statistika (permodelan linier dan nonlinier, uji statistik klasik, analisis deret waktu, klasifikasi, klasterisasi, dan sebagainya) serta grafik. R, sebagaimana S, dirancang sebagai bahasa komputer sebenarnya, dan mengizinkan penggunanya untuk menambah fungsi tambahan dengan mendefinisikan fungsi baru.
Kekuatan besar dari R yang lain adalah fasilitas grafiknya, yang menghasilkan grafik dengan kualitas publikasi yang dapat memuat simbol matematika. R memiliki format dokumentasi seperti LaTeX, yang digunakan untuk menyediakan dokumentasi yang lengkap, baik secara daring (dalam berbagai format) maupun secara cetakan.


Selasa, 09 Desember 2014

Scrum

Scrum
Scrum adalah iteratif dan pengembangan perangkat lunak kerangka kerja tambahan tangkas untuk proyek-proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi. Fokusnya adalah pada "strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama" sebagai lawan dari "pendekatan tradisional, berurutan".



Event Scrum Ada Beberapa Macam Yaitu:

1. Sprint

Scrum adalah sebuah kerangka kerja yang dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai waktu yang telah ditentukan ( deadline ), hingga produk yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan atau hingga proyek tidak didanai lagi. Perulangan, putaran atau iterasi ini memiliki batas waktu (time-box) selama 30 hari atau kurang. Dalam Scrum, putaran ini dinamakan Sprint.
Sprint merupakan pembungkus untuk semua event lainnya dalam Scrum. Event-event lain dalam Scrum semuanya dilakukan didalam Sprint. Event-event Scrum antara lain adalah:
  • Sprint Planning
  • Pertemuan Harian Scrum
  • Sprint Review
  • Sprint Retrospective
Peran-peran dalam Scrum
Tim Scrum terdiri dari peran-peran yang bekerja sebagai satu kesatuan selama proses pengembangan produk. Peran-peran ini tidak ada hubungannya dengan jabatan di dalam struktur organisasi. Peran-peran dalam Scrum hanya terdiri dari:
  • Product Owner
  • Scrum Master
  • Tim Pengembang

Artefak-artefak dalam Scrum

Selain event dan peran, Scrum juga terdiri dari artefak-artefak. Artefak-artefak Scrum secara tidak langsung telah disebutkan diatas. Artefak-artefak dalam Scrum antara lain adalah:
  • Product Backlog
  • Sprint Backlog
  • Product Increment

Scrum bukanlah

  • Sesuatu yang baru. Banyak yang beranggapan bahwa Scrum adalah sesuatu yang baru dan tidak popular. Walaupun hal ini mungkin benar untuk konteks Indonesia, namun sebenarnya Scrum telah beredar semenjak tahun 1993 dan sudah menjadi metode umum di negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan beberapa negara-negara di Eropa. Di Indonesia sendiri Scrum sendiri sudah banyak digunakan di perbankan, asuransi, multifinance, software house dan web startup company.
  • Metodologi manajemen proyek. Banyak yang menyamakan Scrum dengan metodologi lain seperti Waterfall ataupun Spiral, namun Scrum bukanlah sebuah metodologi. Scrum juga merupakan sebuah kerangka kerja yang berisi pola pikir dan kultur. Organisasi yang hanya menggunakan Scrum sebagai metodologi saja atau hanya di level mekanik saja justru tidak akan mendapatkan hasil yang sebanyak organisasi yang menjadikan Scrum sebagai sebuah pola pikir dan kultur.
  • Jawaban atas semua permasalahan proyek anda. Karena Scrum hanya sebuah kerangka kerja sederhana, Scrum mengharapkan organisasi yang menggunakannya untuk dapat mencari jawaban dan kekurangan yang tidak disebutkan dalam Scrum dengan kerangka kerja yang telah disediakan oleh Scrum. Bagi beberapa organisasi yang sudah lama terbiasa didikte oleh metodologi, hal ini akan sulit dicerna.

Oleh : BAKAYARO The Three Legend Of  FTI